Foto diambil dari CNA.
Seperti yang dilansir dari CNA, hampir di setiap sudut kota, terutamanya di kota besar, mesin capit dengan berbagai macam hadiah sudah menjadi bagian dari budaya orang Taiwan. Di pasar malam, di blok lingkungan perumahan, hingga kawasan komersial khusus, mesin yang biasa tampil dengan riasan warna-warna ini mudah ditemui di mana saja. Hadiah yang ditawarkan pun beragam mulai dari pernak pernik, mainan, boneka, penganan, hingga kebutuhan sehari-hari.
Masukan koin NT$10 (Rp5.422) ke loket kecil pada mesin kubus yang berisi beragam macam hadiah, lalu cerdik menekan tombol sambil gesit menggerakkan kursor yang terhubung pada mesin berbentuk capit di dalam kubus. Jika piawai dan beruntung, capital tadi akan meraup hadiah yang kita targetkan! Hadiah yang harganya lumayan, bisa kita dapatkan hanya dengan satu koin silver tersebut.
Demikian pemandangan yang sering ditemukan di Taiwan. Dessy Wu, salah seorang pembuat konten mesin capit dari Indonesia yang sudah tinggal lama di Taiwan mengatakan, yang paling menarik dari permainan ini adalah rasa “greget” ketika mengincar barang yang hendak diambil.
Dalam wawancara bersama CNA, Dessy yang sudah 10 tahun fokus pada konten mesin capit di kanal YouTube-nya dengan subscriber mencapai 600 ribuan ini menyebut, keseruan ini yang bikin main mesin capit tidak pernah membosankan. Namun ia juga berpesan, untuk fokus pada nilai hiburannya, bukan kompetisinya.
“Seru-seruan aja. Atau tunggu pay-out. Setiap mesin ada batas koinnya, tinggal dilihat satu-satu. Kalau sudah pay-out, tanpa perlu masukkan koin kita bisa main terus sampai dapat,” kata Dessy yang mengaku penontonnya didominasi oleh orang-orang Indonesia yang ada di Indonesia.
Dessy mengiyakan kalau mesin capit ini sudah menjadi salah satu budaya di Taiwan. Ia pun mengajak, teman-teman Indonesia yang hendak berwisata di Taiwan untuk mencoba keseruan permainan ini.