Foto: ET Today
Indosuara — Unit Investigasi Kriminal Kepolisian Bagian Utara Tim 7 (北市刑大偵7隊) menerima laporan baru-baru ini bahwa seorang pria asal Vietnam yang datang ke Taiwan untuk bekerja sebagai buruh harian diduga terlibat dalam penjualan narkoba kepada sesama warga negara Vietnam dengan harga yang jauh lebih tinggi. Dia telah melakukan penjualan dalam kurun waktu 2 bulan dan berhasil mengumpulkan keuntungan yang tidak sah. Pihak kepolisian berhasil menyita barang bukti berupa pil ekstasi dan kopi yang dicampur dengan narkoba di rumah sewaannya.
Dilansir oleh ET Today, menurut hasil penyelidikan seorang pria berusia 45 tahun yang bernama Li (李), warga Vietnam, datang ke Taiwan untuk bekerja sebagai buruh harian. Namun, dia menggunakan kesempatan ini untuk membeli narkoba melalui temannya dan menjualnya kembali kepada sesama warga Vietnam. Harga beli satu bungkus kopi berisi narkoba sekitar NT$ 500, namun dia menjualnya kembali dengan harga NT$ 1500 kepada warga Vietnam lainnya.
Foto: ET Today
Selain menjual kopi berisi narkoba, Li juga terlibat dalam perdagangan narkoba jenis ekstasi yang sudah dicampur air. Dia menjualnya seharga NT$ 2000 per gram kepada sesama warga Vietnam. Pihak kepolisian berhasil menemukan Li yang bersembunyi di sebuah rumah sewaan di distrik Zhongshan, Taipei (北市中山區), dan berhasil menangkapnya beberapa hari yang lalu.
Di tempat tinggal Li, pihak kepolisian menyita sebanyak 599 bungkus kopi berisi narkoba dan 34 bungkus ekstasi dengan total berat sekitar 54 gram. Selama menjalankan bisnis ini selama 2 bulan, dia berhasil mengumpulkan keuntungan yang tidak sah mencapai NT$ 400 ribu. Setelah diinterogasi, Li akan diserahkan kepada jaksa setempat untuk proses penyidikan lebih lanjut.
Biro Kepolisian Taipei menyerukan kepada masyarakat untuk tidak meremehkan bahaya narkoba. Penggunaan narkoba tidak hanya merugikan kesehatan individu, tetapi juga dapat memicu masalah kejahatan yang lebih serius. Ketergantungan pada narkoba bisa berakibat seumur hidup dan menyebabkan penderitaan fisik yang tak terhindarkan.









