7 hours ago

Sebanyak 18 Orang Dituntut karena Penyelundupan Manusia dari Taiwan ke Kamboja

Foto diambil dari CNA.

Kejaksaan pada Rabu (16/7) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pada Maret, mereka mendapat informasi tentang aktivitas mencurigakan yang melibatkan sebuah kapal perikanan yang terdaftar di Donggang, Pingtung, "Yi Chang Hao" (億錩號), yang dicegat di barat daya Donggang saat diduga membawa sepuluh penumpang tanpa dokumen.

Seperti yang dilansir dari CNA, Kantor Kejaksaan Distrik Pingtung telah menuntut 18 orang, delapan di antaranya karena memfasilitasi penyebrangan perbatasan secara ilegal dan sepuluh karena meninggalkan Taiwan secara ilegal dengan tujuan ke Kamboja, yang melanggar Undang-Undang Imigrasi dan hukum terkait.

Setelah penyidikan, kejaksaan menemukan dugaan sindikat penyelundupan manusia yang dipimpin seorang tersangka bermarga Hsu (許) (43) bersama tujuh orang lainnya, yang mengatur agar sepuluh individu tersebut secara ilegal meninggalkan Taiwan dengan kapal perikanan, diduga dengan tujuan untuk melakukan operasi penipuan di Kamboja.

Di antara sepuluh penumpang tersebut, delapan adalah buronan yang dicari atas pelanggaran berat termasuk perdagangan narkoba, senjata api, dan penipuan berat.

Satu orang sedang dalam larangan bepergian yang dikeluarkan pengadilan karena kasus perdagangan narkoba dan satu lagi adalah warga Tiongkok yang telah masuk ke Taiwan secara ilegal.

Ke-18 orang tersebut telah ditahan tanpa akses komunikasi sesuai perintah pengadilan distrik dan mereka yang telah menerima vonis akan dikirim untuk menjalani hukuman penjara.

Menurut kejaksaan, pemimpin sindikat Hsu dan tersangka lain yang bermarga Wu (吳) (29) mulai mempersiapkan pengangkutan para buronan keluar negeri sejak akhir tahun lalu, mengatur rute perjalanan, transportasi kapal, dan akomodasi.

Setiap orang dikenakan biaya NT$1,5 juta (Rp831,5 juta) untuk transportasi ilegal ke Kamboja, di mana mereka diduga akan bekerja sama dengan kelompok penipuan lokal untuk membayar biaya penyelundupan mereka.

Para tersangka awalnya direncanakan menaiki rakit busa dari pantai, kemudian berpindah ke kapal perikanan untuk menyeberang melewati batas 12 mil laut (22,2 km) Taiwan. Setelah itu, mereka naik Yi Chang Hao untuk perjalanan ke Kamboja. Namun, operasi ini digagalkan ketika kapal tersebut dicegat penjaga pantai Taiwan 137 mil laut dari pantai Donggang.

Setelah penyidikan, kejaksaan memutuskan bahwa Hsu dan enam orang lainnya melanggar Undang-Undang Imigrasi, sementara tersangka lain bermarga Lin (林) dituntut atas menyembunyikan buronan.

Sepuluh individu yang meninggalkan Taiwan secara ilegal dituntut berdasarkan Undang-Undang Imigrasi dan Undang-Undang Keamanan Nasional, dengan warga Tiongkok bermarga Chen (陳) didakwa berdasarkan kedua undang-undang tersebut serta Undang-Undang Hubungan antara Rakyat Wilayah Taiwan dan Wilayah Daratan.

Penuntutan telah meminta hukuman 8 tahun untuk Hsu dan 6 tahun 6 bulan untuk Wu, yang menyediakan kapal perikanan dan membantu perencanaan, menurut pernyataan tersebut.

Ayuk belanja kebutuhan sehari-hari Anda di Indosuara!

Lihat Lebih Banyak

165NT

SKIN CARE 保養品

165NT

SKIN CARE 保養品

110NT

SKIN CARE 保養品

110NT

SKIN CARE 保養品

Berita Terbaru Lainnya

Taiwan akan Tambahkan Fungsi Kursi Prioritas di Bus dan MRT

Foto diambil dari CNA. Berdasarkan amandemen Pasal 53 Undang-Undang Perlindungan Hak Penyandang Disabilitas, istilah Mandarin "博愛座" (kursi persaudaraan) akan diubah menjadi "優先席" yang berarti kursi prioritas dalam bahasa Inggris. Seperti yang dilansir dari CNA, Yuan Legislatif (Parlemen Taiwan), S...

PMI Tertipu Pacar Online, Ada yang Habis Ratusan Ribu Hingga Dihamili

Foto ilustrasi diambil dari Unsplash. Kasus penipuan percintaan online yang dialami pekerja migran Indonesia (PMI) mendapat perhatian dari Wakil Kepala Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI), Johanes Andi Susanto. Berikut ini rangkumannya dari CNA. **Kenal dari aplikasi dating online, PMI tertipu...

PMI Taichung Sakit Kanker Payudara Stadium 4, Kanker Sudah Menyebar

Foto diambil dari SBIPT. Suhartini seorang perawat migran yang bekerja di Taichung, menjadi tulang punggung keluarga, meninggalkan dua putranya sejak kecil demi bekerja sebagai pekerja migran. Namun di tahun pertama kontraknya berjalan, Suhartini terdeteksi terkena kanker Payudara, tulis pernyataan...