Foto diambil dari : Focus Taiwan
Saat ini ada kekurangan Panadol obat penghilang rasa sakit di Taiwan karena pembelian massal yang tidak biasa dan sebagai tanggapan pemerintah telah menghubungi toko obat meminta mereka untuk mempercepat pasokan dan memenuhi permintaan pasar.
Di tengah lonjakan kasus COVID-19, orang-orang bergegas untuk membeli obat yang digunakan untuk mengobati COVID-19, mengurangi demam dan rasa sakit, serta meredakan ketidaknyamanan gejala pilek dan flu, yang mengakibatkan kekurangan obat-obatan ini di banyak tempat di Taiwan.
Selain itu, wabah flu yang sedang berlangsung di Eropa, Amerika Serikat, dan negara lain juga telah mendorong permintaan obat-obatan tersebut. Semua faktor ini membuat kekurangan obat menjadi masalah global yang berkembang.
Terhadap latar belakang itu, CECC baru-baru ini melakukan survei pasar yang menunjukkan beberapa toko obat lokal hampir kehabisan Panadol, kata Wang pada media briefing CECC.
Akibatnya, CECC telah meminta toko obat untuk mengisi kembali persediaan dan akan terus memantau pasokan dan permintaan untuk menentukan apakah tindakan aktif harus diambil, menurut Wang.
Panadol mengandung acetaminophen dan merupakan obat bebas yang dibeli secara luas yang digunakan untuk mengobati demam dan nyeri ringan hingga sedang, kata Wang, mencatat bahwa ada merek obat penghilang rasa sakit lain yang memiliki efek yang sama.
Wang mengatakan bahwa selain Panadol, Taiwan memiliki cukup persediaan obat penghilang rasa sakit merek lain yang mengandung bahan aktif acetaminophen.
Ia juga mengimbau agar masyarakat membeli obat sesuai kebutuhan dan tidak mengirimkannya ke luar negeri.