2022-11-12

"Impian dan Rahasia", Film Series Indonesia yang diproduksi di Taiwan Buka Audisi untuk Pemeran

Poster penguman audisi terbuka untuk pemeran di film Impian dan Rahasia karya Martin Rustandi. (Dok. Facebok KDEI Taipei)

Indosuara - Sutradara Indonesia Martin Rustandi yang berbasis di Taipei, membuka audisi terbuka untuk pemeran di film series terbarunya berjudul "Impian dan Rahasia".

Film yang didukung oleh Kamar Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei ini adalah film series pertama Indonesia yang akan diproduksi di Taiwan.

Mengutip laman Facebook KDEI Taipei, syarat untuk menjadi pemerannya adalah orang Indonesia yang berada di Taiwan, baik pekerja migran Indonesia, pelajar, maupun yang tinggal di Taiwan dengan alasan menikah.

Calon pemeran juga harus bisa berbahasa Indonesia yang baik dan lancar, serta memiliki cerita hidup yang inspiratif, unik dan bernilai positif.

Para pemeran juga diminta untuk memiliki waktu untuk bekerja sama dengan tim produksi selama masa proses pembuatan film.

Bagi warga negara Indonesia yang berminat dapat langsung mengisi formulir pendaftaran "open audition" di http://thesutandi.com/impiandanrahasia.

Audisi tersebut akan ditutup jika tim Impian dan Rahasia telah menemukan 18 pemeran yang sesuai dengan karakter film.

Sebelumnya Rustandi telah merilis sebuah film berjudul "The Road Less Traveled" pada 2022. Film tersebut bercerita tentang Jeff Huang, seorang pekerja di bidang keuangan yang telah mapan dan memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya pada usia 33 tahun untuk menjadi pertarungan MMA.

Martin dan timnya telah berjuang selama tujuh tahun mereka kehidupan Jeff Huang dan akhirnya film tersebut dapat tayang di bioskop-bioskop Taiwan. Rustandi yang memiliki hasrat besar untuk membuat film tersebut telah menghabiskan dana sekitar 10 juta dolar taiwan (NT) dalam pembuatan film tersebut.

Awalnya Rustandi hanya berencana membuat film tersebut dalam satu tahun, namun karena Jeff Huang terus maju menjadi atlet MMA, Rustandi pun terus ikut merekam proses perjalanan hidupnya.

Rustandi sebenarnya bukanlah lulusan perfilman, gelar akademik resminya ada di bidang teknik informasi. Meski demikian, Rustandi tidak pernah menyerah pada cita-citanya menjadi seorang pembuat film. Saat belajar kerajinan di Taiwan, ia bertemu Huang selama tahap awal karier MMA-nya.

Tak hanya itu, Rustandi juga telah memenangkan beberapa penghargaan seperti memenangkan Best Pitch Award, ASD Award, dan Far East Transvideo x CCDF Award di CNEX Chinese Doc Forum 2016 untuk film dokumenter "The Machine".

Film dokumenter berdurasi satu jam tersebut memulai debut pemutarannya di Knowledge Network (B.C, Kanada) dan Discovery Asia.

Ayuk belanja kebutuhan sehari-hari Anda di Indosuara!

Lihat Lebih Banyak

150NT

FOOD

25NT

FOOD

35NT

FOOD

Berita Terbaru Lainnya

Taiwan akan Tambahkan Fungsi Kursi Prioritas di Bus dan MRT

Foto diambil dari CNA. Berdasarkan amandemen Pasal 53 Undang-Undang Perlindungan Hak Penyandang Disabilitas, istilah Mandarin "博愛座" (kursi persaudaraan) akan diubah menjadi "優先席" yang berarti kursi prioritas dalam bahasa Inggris. Seperti yang dilansir dari CNA, Yuan Legislatif (Parlemen Taiwan), S...

Sebanyak 18 Orang Dituntut karena Penyelundupan Manusia dari Taiwan ke Kamboja

Foto diambil dari CNA. Kejaksaan pada Rabu (16/7) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pada Maret, mereka mendapat informasi tentang aktivitas mencurigakan yang melibatkan sebuah kapal perikanan yang terdaftar di Donggang, Pingtung, "Yi Chang Hao" (億錩號), yang dicegat di barat daya Donggang saat...

PMI Tertipu Pacar Online, Ada yang Habis Ratusan Ribu Hingga Dihamili

Foto ilustrasi diambil dari Unsplash. Kasus penipuan percintaan online yang dialami pekerja migran Indonesia (PMI) mendapat perhatian dari Wakil Kepala Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI), Johanes Andi Susanto. Berikut ini rangkumannya dari CNA. **Kenal dari aplikasi dating online, PMI tertipu...

PMI Taichung Sakit Kanker Payudara Stadium 4, Kanker Sudah Menyebar

Foto diambil dari SBIPT. Suhartini seorang perawat migran yang bekerja di Taichung, menjadi tulang punggung keluarga, meninggalkan dua putranya sejak kecil demi bekerja sebagai pekerja migran. Namun di tahun pertama kontraknya berjalan, Suhartini terdeteksi terkena kanker Payudara, tulis pernyataan...