2024-09-03

Tempat Tidur PMI Miaoli Tak Layak, Aktivis Ajarkan untuk Cek Lokasi Sebelum Tanda Tangan Kontrak (Bagian ke-3)

Fajar aktivis GANAS memberikan contoh kontrak kerja dengan penjelasan memberikan tempat tidur yang layak. Namun tidak disebutkan seperti apa kelayakannya. Foto dokumentasi pribadi.

Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) menuturkan kepada media bahwa selama dirinya bekerja di majikannya saat ini, ia tak mendapatkan fasilitas yang layak. Kondisi tempat tidurnya memperlihatkan ruangan kecil bekas gudang sebagai kamar istirahatnya bersama sang nenek, pasien yang dijaganya.

Tempat tidurnya tersebut sebenarnya adalah kursi pijat. Kerangkanya pas dibagian atas, tengah dan bawah agak menonjol jadi harus meletakkan beberapa selimut tebal sebagai pengganjal, agar punggungnya tidak sakit.

Selain tidak ada tempat tidur yang layak, kamar juga tidak dilengkapi AC, hanya ada satu kipas angin kecil yang diarahkannya ke pasien agar nenek yang dirawat tidak kepanasan. Ia mengaku rela tidak menggunakan kipas angin meskipun musim panas karena sudah terbiasa sebagai orang Indonesia.

Baca berita sebelumnya di sini Tempat Tidur PMI Penjaga Orang Tua di Miaoli Disebut Tak Layak (Bagian ke-1) (indosuara.com)

Fajar, aktivis Gabungan Tenaga Kerja Bersolidaritas (GANAS) memberikan saran kepada pekerja migran yang akan menerima kontrak baru maupun pindah majikan, sebelum melakukan tanda tangan kontrak kerja sebaiknya mengecek ke lokasi tempat dimana ia akan tinggal.

“Hal seperti ini banyak sekali dialami PMI khususnya pekerja sektor rumah tangga. Di dalam perjanjian kontrak kerja ada diatur majikan bertanggung jawab menyediakan tempat tinggal yang layak. Nah, kata “layak” ini tidak dijabarkan seperti apa. Tergantung bagaimana situasi dan kondisi ekonomi majikan.” Ujarnya.

“Padahal banyak PMI yang mengadu mereka tidak ada kamar sendiri bahkan ada yang tidur di lantai, sofa ruang tamu, kursi lipat maupun satu ranjang dengan pasien. Hal tersebut sebenarnya jauh dari kata "layak" sebab tempat tidur juga berkaitan dengan kualitas kesehatan,” tambahnya. Fajar menyerukan kepada seluruh PMI untuk lebih cerdas melobi maupun mengecek lokasi dan mananyakan dahulu tentang situasi dan kondisi pekerjaan nantinya terutama tempat tidur.

“Kenyamanan mental pekerja harus diperhatikan sedari dini, sebelum memutuskan untuk menjalankan pekerjaan di rumah majikan,” ungkap Fajar.

Ayuk belanja kebutuhan sehari-hari Anda di Indosuara!

Lihat Lebih Banyak

130NT

MAKE UP KOSMETIK 化妝品SKIN CARE 保養品

100NT

PARFUM 香水MAKE UP KOSMETIK 化妝品SKIN CARE 保養品

80NT

MAKE UP KOSMETIK 化妝品SKIN CARE 保養品

Berita Terbaru Lainnya

PMI Perawat Migran Ikut Demo Tuntut Asuransi Ketenagakerjaan

Foto diambil dari CNA. Dalam aksi yang digelar oleh Domestic Caretaker Union (DCU) ini, sejumlah pekerja migran Indonesia juga ambil bagian. Serikat Buruh Industri Perawatan Taiwan (SBIPT) dan Serikat Pekerja Perumahan Nasional Taiwan (SPPNT) di antaranya. Puluhan pekerja migran asing (PMA) sektor...

Pekerja Migran Kabur Setelah Mobilnya Tabrak Rumah Warga di Miaoli

Foto diambil dari Kepolisian Miaoli. Kantor Polisi Miaoli hari Senin menyatakan bahwa pada Minggu, dua tempat tinggal di Dusun Shiqiang, Desa Gongguan ditabrak sebuah mobil penumpang kecil, mengakibatkan kerusakan pada kendaraan dan rumah. Seperti yang dilansir dari CNA, kepolisian hari Senin (16/...

Apa saja Hak PMI Setelah Pasien Meninggal?

Foto diambil dari CNA. Saat diwawancarai CNA, Wanti aktivis Garda BMI mengungkapkan, ada sangat banyak kasus yang menimpa pekerja migran Indonesia (PMI) saat mereka berganti majikan akibat pasien meninggal. PMI kerap secara ilegal dikenakan biaya tempat tinggal sebesar NT$200-NT$250 (Rp108.672-Rp13...

Pemkot Taipei Buka Pendaftaran Pelatihan perawat Migran di Rumah

Foto diambil dari CNA. Kantor Pekerja Migran dan Disabilitas Taipei menjelaskan bahwa layanan "Pelatihan di Rumah" gratis ini telah mereka luncurkan sejak 2018 bagi keluarga di kota tersebut yang mempekerjakan pekerja migran perawat. Seperti yang dilansir dari CNA, Pemerintah Kota (Pemkot) Taipei ...