Foto diambil dari CNA.
Seorang mahasiswa PhD Indonesia dianugerahi hadiah utama dan NT$20.000 (US$718) pada sebuah upacara di Taipei pada hari Minggu karena memenangkan kompetisi video pendek yang bertujuan untuk berbagi informasi tentang Taiwan dengan warga negara Indonesia.
Triwandi Januar, 27 tahun, yang kuliah di salah satu universitas di Taoyuan meraih penghargaan untuk kategori mahasiswa dan pekerja profesional untuk video berdurasi tiga menit yang bertujuan memotivasi teman-temannya di Indonesia untuk datang dan belajar di Taiwan.
“Kami nyaman belajar di Taiwan karena banyak sekali beasiswa yang ditawarkan pemerintah Taiwan kepada kami. Makanya saya buat videonya,” kata Triwandi kepada CNA.
Di Taiwan sejak September 2017, Triwandi mengatakan ia lulus dengan gelar master dengan beasiswa dan saat ini sedang menyelesaikan Ph.D., juga dengan beasiswa.
Selain itu, proses bagi pelajar Indonesia untuk belajar di Taiwan tidak rumit, dan kantor perwakilan kedua negara akan membantu pengurusan paspor dan visa, katanya.
Manfaat lain bagi masyarakat Indonesia yang belajar di sini, kata Triwandi, adalah Taiwan ramah Muslim dan menawarkan akses mushola di banyak lokasi.
“Teman-teman Taiwan saya cukup terbuka dan menerima saya dan keyakinan saya. Saya harus shalat lima waktu dan teman-teman Taiwan saya semua menerimanya,” kata Triwandi.
Lomba video yang diselenggarakan oleh Indonesia Economic and Trade Office (KDEI) ini juga memperebutkan kategori pekerja migran yang dimenangkan oleh Suci Puspitasari, pengasuh dari New Taipei.
Dia mengambil hadiah utama untuk video berdurasi 2 menit 50 detik tentang perjalanan dari Taichung ke Chiayi untuk melihat pemandangan.
Sayangnya Suci tidak dapat datang mengambil penghargaan, namun karena majikannya tidak setuju untuk memberinya hari libur, dan hadiahnya serta penghargaan NT$20.000 diterima atas namanya oleh sepupunya, seorang pekerja pabrik dari Taichung bernama Maru.
Video pemenang menampilkan adegan dan informasi tentang Taman Rekreasi Hutan Nasional Alishan dan Pasar Malam Jalan Wenhua di Kota Chiayi dan mengundang pekerja migran untuk berkunjung.
Kepala KDEI Budi Santoso mengatakan kepada CNA bahwa tujuan utama dari kompetisi ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat Indonesia di Taiwan untuk berkontribusi dalam melindungi warga negara Indonesia dan membantu mereka berasimilasi dengan masyarakat Taiwan. Sebanyak 89 video telah diterima KDEI.